KETAHUILAH WAHAI SAUDARAKU SEIMAN SEDARAH DAN SENASIB SEPERJUANGAN MENCARI RIDHO ALLAH, SESUNGGUHNYA MANUSIA TIADA SIA-SIA USAHANYA JIKA DINIATKAN DALAM BEKERJANYA UNTUK MENCARI RIDHO ALLAH DAN BERPRINSIP DENGAN BISMILLAH

Rabu, 13 Juli 2011

Islam di Andalusia, Masa perkembangan politik dimasa kekhalifahan Murabitun dan muwahhidun

PEMBAHASAN

Dalam kontek pembelajaran kita kali ini adalah peradaban islam yang ada di Andalusia atau Spanyol namanya sekarang.
Pada peroide setelah Abbasiyah memerintah sekitar 100 tahun, wilayah-wilayah kekuasaannya Abbasiyah mulai melakukan ekspansi untuk melepaskan diri dari pemerintahan Abbasiyah dan ingin mendirikan kekuasaan sendiri untuk menyaingi Abbasiyah, sehingga kota Baghdad tidak lagi menjadi satu-satunya kota internasional, dan Negara bentukan baru mulai menyaingi Baghdad.
Semua dauluah-daulah kecil mulai berlomba untuk maju terutama dalam bidang peradaban dan ilmu pengetahuan, dan di andalus (spanyol) muncul muawiyyah II yang beribu kota di Cordova. Di Afrika utara muncul daulah murabitin kemudian daulah muwahhidin, dan banyak lagi didaerah-daerah yang lain muncul daulah-daulah baru.

1. perkembangan Islam di Andalusia
Wilayah Andalus terletak diujung selatan benua Eropa, masuk dalam kekuasaan dinasti bani Umayyah semenjak Thariq bin Ziyad, bawahan Musa bin Nusairgubernur Qoiruwan, mengalahkan pasukan-pasukan dari raja Roderick raja bangsa Ghotia tahun 92 H/711 M.dalam kekuasaan islam yang ada di Andalusia ini terdiri dari beberapa periode, yaitu:
a. Periode pertama
Periode ini berlangsung antara tahun 711 M - 755 M kurang lebih 44 tahun pemerintahan. Andalus dipimpin para wali yang diangkat oleh khalifah bani Umayyahyang berpusat di Damaskus.
Dalam periode ini Andalus secara politis belum stabil, masih terjadi kekuasaan anta relit penguasa dan masih adanya musuh islam dari penguasa setempat yang masih eksis dalam penyerangannya.
b. Periode kedua
periode ini belangsung dari tahun 755 – 1013 M. masa periode ini andalus dikuasai oleh daulah Amawiyah II, dan periode ini dibagi dua:
1. Masa keamiran tahun 755 – 912 M. masa ini dimulai dari waktu Abdurrahman al-Dakhil, seorang keturunan bani umayyah I yang berhasil menyelamatkan diri dari pembunuhan yang dilakukan oleh bani Abbas di Damaskus. Abdurrahman Al dakhil mengambil kekuasaan di Andalus pada masa Amir Yusuf al Fitr. Yang kemudian dia memproklamirkan berdirinya daulahAmawiyah IIdi Andalus kelanjutan dari Amawiyah I di Damaskus.
2. Masa kekhalifahan tahun 912 – 1013 M.
Dari nama amir menjadi khalifah ini adalah akibat dari Abdul al-Rahman III, sebagai amir ke-8 dari bani umayyah II dengann menggelari dirinya khalifah al-Nashir li dinillah (912-961 M). kemudian Hakam II 1-976 M) dan kemudian hisyam II (976- 1007 M).pada masa ini ummat islam di Andalus mengalami kemakmuran dan kemajuan disegala bidang.
c. periode ketiga (1031-1492 M)
pada masa ini islam Andalus terpecah menjadi kerajaan kecil, dan terbagi dalam periode-periode yaitu:
1. masa kerajaan kecil yang sifatnya local (1031-1086 M), masa ini disebut muluk al tawaif atau raja golongan. Dan jumlahnya sekitar 20 buah. Dalam tubuh umat islam terjadi perpecahan maka dari itu kaum kristiani berani untuk menyerangnya lagi
2. masa antara tahun (1086-1235 M), ketika umat islam berada dalam kekuasaan bangsa Barbar Afrika Utara. Saat ini di pimpin oleh Yusuf ibn Tasyfin.
3. masa antara tahun 1232-1492 M, ketika umat islam Andalus bertahan diwilayah Granada dibawah kekuasaan dinasti bani Ahmar, yang didirikan oleh Sultan Muhammad ibn Yusuf bergelar An Nasr, oleh sebab itu kerajaan ini disebut kerajaan Nasriyah.

Perkembangan Isalm masa Andalus zaman Amawiyah II
Andalus atau spanyol sekarang terdiri dari berbagai etnis antara lain, Arab, Barbar, Slavia, Andalus sendiri dan Yahudi, sehingga Abd al-Dakhil mengusahakan terjadinya persatuan penduduk seluruh Andalus, akibatnya kebudayaan Andalus masih merintis terutama dalam bidang kasusastran, arsitektur dan intelektual. Akan tetapi, Abd al-Dakhil sangat menyukai syair-syair arab sehingga muncullah ahli-ahli sastra arab yang diilhami oleh kemajuan kesusastran di dunia islam bagian timur, tokoh penyair istana adalah Makhsyi, sedangkan tokoh sastrawan diantaranya, ibn Abd Rabih karyanya Al Iqh al Farid dan banyak lagi yang lainnya.
Dan tidak lepas dari itu Abd al Dakhil juga berperan dalam bidang seni (arsitektur) dalam pembangunan kota Cordova sebagai ibu kota dari Andalus, yaitu dengan pembangunan istana, taman, dan masjid.
Pembangunan masjid ini dilakukan pada tahun 786 M yang berbentuk dasar seperti masjid bani Umayyah di Damaskus. Pembangunan masjid ini tidak bisa seratus persen langsung jadi maka dari itu, pembangunannya dilanjutkan oleh Abd Rahman II kemudian disempurnakan lagi oleh Hakam II sehingga menjadi sangat indah. Pada masa Abd Rahman III dibangun juga istana yang disebut Azzahra, yang runtuh pada tahun 1031 M karena serbuan bangsa Barbar. Dan bidang ilmu keislaman pada saat itu yang berkembang antara lain fiqh, tafsit, ilmu kalam, ilmu sejarah, tata bahasa arab, dan filsafat.
Selesainya kekuasaan Amawiyah II kemudian dilanjutkan zaman Muluk al Thawaf, Dualah Murabitin, Muwahhidin, kemudian terakhir bani Ahmar. Dalam kondisi saat ini keadaan islam sangat belum stabil jadi apabila dalam keadaan aman maka berkembanglah peradaban umat itu tapi saat terjadi serangan oleh musuhnya maka kembali lagi dalam peperangan. Tapi dalam kondisi sperti itu muncul tokoh-tokoh ahlinya antara lain, Ibn abd Barr yang menguasai ilmu hadist, karyanya al isti’ab li sahabah. Qodi Iyad sebagai ahli fiqih, hadist, dan sejarah. Serta Ibnu Rusyd yang terkenal sbgai filosof islam.

Perkembangan politik masa khalifah Murabbitun dan Muwahhidun
1. Daulah Murabbitun (479-540 H/1088-1145 M)
Murabbitun adalah salah satu organisasi islam yang giat dalam penyebaran ajarannya yaitu berdasarkan mazhab salaf, golongan ini dipimpin Yahya ibn Umar yang kemudian dibantu oleh Abdullah ibn Yasin seorang guru mazhab Maliki. Maka daru itu Murabbitun bisa disebut dengan salah satu dinasti islam yang berkuasa di maghribi, dan namanya itiu sendiri itu berasal dari nama suatu tempat yang mereka tinggali saat menjalani penggemblengan ajaran dari YAhya ibn Umar dan pembantunya.
Dalam akhirnya organisasi ini menjadi gerakan religio militer yang bergerak juga dalamperluasan wilayah hingga ke Wadi dara yang berada didaerah Afrika Utara. Ketika Yahya ibn Umar telah meninggal digantilah pemimpinannya oleh Abu Bakar ibn Umar. Dalam kepemimpinannya dia bersama Abdullah ibn Yasin memperluas kekuasaanya hingga ke Sahara, Maroko Tengah dan sampai memerangi suku Barghawata yang dianggap menganut faham bid’ah, tetapi Abdullah ibn YAsin meninggal dalam peperangan ini akhirnya Abu Bakar menjadi pemegang kekuasaan secara penuh dan lambat laut mengembangkan system kesultanan.
Sepeninggal Abu Bakar pemerintahan digantikan oleh YA’kub Yusuf ibn Tasyfin, dan saat inilah daulah Murabbitun mengalami kejayaan yang sudah dibangunnya kota Marakesy sebagai pusat pemerintahan dan mengangkat gubernur-gubernur untuk menjabat didaerah-daerah taklukkannya.
Simbol kejayaan masa kepemimpinan Tasyfin ditandai dengan berhasilnya mereka menyeberang ke Spanyol atas undangan Amir Cordova, al mu’tamid ibn Abbas yang terancam kekuasaannya oleh raja Alfonso VI (raja Leon Castillia), dan akhirnya mereka dapat menang. Tapi akhirnya sebagian dari wilayah Andalus juga menjadi wlayah kekuasaan dari Yusuf termasuk Granada dan Malaga, dan mulai saat itulah dia memakai gelar amir al Mukminin.
Dan ketika yusuf meninggal dia mewariskan kekuasaanya yang luas dan besar terdiri dari Maghribi dan Spanyol kepada anaknya, Ali ibn Yusuf.
Akan tetapi setelah masyarakat Murabbitun sudah menang perang mereka malah dapat dilkalahkan oleh materi dan gemerlapnya kota spanyol, yang itu sangat mengubah kehidupan masyarakat Murabbitun yang dulunya keras gurun sahara sekarang menjadi lemah lembut. Dan akhirnya Ali mengalami kekalahan dalam pertempuran yang terjadi di Cuhera (522-1129 M), dan sejak itu berangsur-angsur mulai melemah. Dinasti Murabbitun memegang kekuasaan ± 890 tahun dengan enam penguasa, yaitu abu Bakar ibn Umar, Yusuf ibn Tasyfin, Ali ibn Yusuf, Tasyfin Ibn Ali, Ibrahim ibn Tasyfin, dan ishak ibn Ali.
Menjelag abad ke-12 Murabbitun mulai retak, karena di Spanyol Muluk al Thawaif menolak kekuasaanya, dan di Maroko timbul organisasi keagamaan baru (Muwahhidun) yang mengingkarinya.
Kehancuran ddinasti ini disebabkan oleh;
1. lemahnya disiplin tentara dan korupsi
2. berubahnya watak keras menjadi lemah lembut
3. mereka memasuki Andalus ketika kecemerlangan intelektual kalangan arab telah mengganti kesengan berperang
4. kontak dengan peradaban dan tidak siap dalam asimilasi
5. dikalahkan oleh dinasti dari rumpun keluarganya sendiri, (al muwahhidun).
Peninggalan Murabbitun
 Dapat menyatukan islam di Afrika utara yang saat abad 7-10 mereka menganut paham khawarij, syi’ah, sunni dan sufi menjadi satu faham islam salaf pada abad 12.
 Kepemimpinan Abdullah ibn Yasin, dia melarang
­ minum minuman keras
­ melarang instrument musik
­ penghapusan pungutan illegal
­ menerapkan hokum islam
 Menciptakan uang dinar dengan memakai huruf arab.
2. Daulah Muwahhidun (524-667 H/1130-1269 M).
Abdullah ibn Tumart seorang ahli sufi masjid Cordova melilhat tingkah laku raja-raja Murabbitun tidak sesuai dengan ajaran agama islam lagi, maka dari itu dia pergi ke Baghdad untuk menambahilmunya kepada imam ghazali. Dan setelah dia pulang ke Maroko ia mulai mengkritisi raja-raja Murabbitun dan dia mulai menyebut dirinya dengan sebutan al Mahdi yang akan membangkitkan kebenaran dan keadilan. Maka banyaklah pengikutnyakemudian ia memproklamirkanajarannya yang berpaham tauhid menentang kekafiran dan pengikutnya diberi nama Muwahhidun (bala tentara tauhid).
Meskipun disini ibn Tumart sebagai penggagas terbektunya gerakan Muwahhidun, namun ia sendiri tidak pernah menjadi sultan. Yang lebih terkenal adalah Abd mu’min yang awalnya sebagai wakil dan berkedudukan sebagai panglima. Ia akhirnya memimpin selama 33 tahun (1130-1163 M)dengan membawa kemajuan pesat. Langkah-langkah yang dilakukan oleh ibn tumart adalah membersihkan agama dengan tauhid dan amar ma’ruf nahi munkar walaupun dengan kekerasan, dan murid-murid disuruhnya membuat benteng-bentengagar sukar bagi musuh untuk memasukinya. Didaerah tanmaal inilah ibn tumart merumuskan system militernya sebagai organisasi pemerintahan. Disusunlah tiga dewan yang terdiri dari;
a. Dewan menteri (ahl al syarah/ahl al jama’ah)
Terdiri dari sepuluh orang, yang berperan sebagai kepala dari kalangan murid-murid al mahdi, diantaranya adalah Abdul Mu’in
b. Dewan majlis pemuka suku, jumlahnya ada 50 orang(al khamsin)
c. Majlis rakyat, terdiri dari para murid (al thalabah), para keluarga almahdi (ahl dar), qabilah Hurghah dan tanmaal.
Kebijakan yang ditetapkan adalah:
a. Menghormati undang-undang.
b. Bersifat terpuji
c. Shalat tepat waktu
d. Melaksanakan wirid dan menaati buku aqidah Muwahhidah.
Dengan demikian, gerakan Muwahhidan mendirikan Almhad yang disebut juga gerakan politik keagamaan.
Sepeninggal ibn Tumart kepemimpinan beralih kepada al Mu’min yang berasal dari suku Zhata. Awal kepemimpinannya dipusatkan kepada pemasyarakatan ajaran Muwahhidin keseluruhkabilah Maghribi, dan mengakhiri ajaran Murabbitun. Dan akhirnya padas tahun 1137 semua qabilah yang ada di Negeri Tanmaal dan Negeri Shall mengakui tunduk dan bersumpah setia kepadanya.
Dari tahun ketahun kekuasaanya semakin bertambah hingga akhirnya pada tahun 1147 M Muwahhidun mampu menguasai semua daerah Murabbitun termasuk spanyol dan raja-raja kecil (Muluk al Thawaif) pada tahun 1145 M. tercatat suatu kemajuan yang sangat pesat di daerah Andalus saat dikuasai oleh orang-orang Muwahhidun lebih khususnya al Mu’min. lahirlah beberapa orang cendekiawan muslim yang terkenal, diantaranya: ibn Bajjah (533 H/1139 M), adalah sebagai seorangfilsafat dan musisi, selain itu ada ibn Tufayl (Abebacer), seorang dokter istana. Dan yang lebih terkenal adalahAverrous (ibn Rusyd 1126-1198 M) dia adalah seorang filosof, dokter, ahli matematika, ahli hukum dan juga seorang polemic.
Setelah al Mu’min digantikan oleh Ya’kub Yusuf (1163-1184 M), diantara daerah ekspansinya adalah Toledo (565 H/1170 M), bagian barat Andalus (1180 M), Almeria (1156 M), Granada (1156-1160 M), dan sampai kelembah Jeni memerangi umat Kristen.
Abu Ya’kub digantikan oleh Abu Yusuf al Manshur (1184-1199 M), dia dapat mengalahkan kekuasaan Alfonso VIII setelah menguasai benteng Alarcos dan kemudian menguasai Toledo. Dan kembali lagi ke Sevilla sebagai ibu kota yang baru.
Al Manshur digantikan oleh al Nashir. Ia kalah dalam pertempuran Toulose dan sejak itu kekuasaan Muwahhidun melemah. Kerajaan-kerajaan Kristen mulai melepaska diri, sebab itulah kekuasaan di Andalus habis.
Peninggalan Muwahhidun antara lain, menara Giralda di Sevilla, rumah sakit di Marakesy.
Derah-daerah yang menjalin hubungan perdagangan dengan Muwahhidun adalah diseputar pulau Italia sepertiGenoa, Pisa, merseille, Venice, dan Sisilia.
Setelah menjalani kekuasaan selama satu abad (1133-1169 M) dinasti Muwahhidun mengalami kemunduran terutama setelah al Nashir wafat dan dipimpin oleh khalifah yang lemah, dan factor-faktor sebagai berikut:
I. Perebutan tahta
II. Melemahnya control terhadap penguasa daerah
III. Mengendurnya kedisiplinan
IV. Memudarnya keyakinan akan keagungan misi al Mahdi ibn Tumart.
Dengan begitu berakhirlah kekuasaan Muwahhidun di Spanyol dan di Afrika dengan didudukinya Maroko oleh daulah bani Marin tahun 1269 M.

Tidak ada komentar: