Pengertian
I’jaz menurut bahasa adalah lemah dan menurut istilah adalah sesuatu yang bernilai sangat tinggi dan bisa mengungguli seluruh masalah yang berkembang, sedangkan mu’jizat adalah perbuatan yang luar biasa dan kejadian itu terjadi pada nabi-nabi Allah yang atas kehendak-Nya untuk melemahkan musuh-musuhnya.
Dalam pembahasan kali ini yang dimaksud I’jazul Quran adalah suatu pernyataan yang membenarkan nabi itu dalam segi dakwah kerasulannya dan menyatakan kelemahan orang-orang yang menolaknya. Al quran merupakan mu’jizat nabi yang terbesar dan abadi maka dari itu ditinjau dari segi bahasa dan sastranya sudah membuktikan bahwa dia lebih unggul dibanding dengan semua ciptaan manusia.
۞ Dasar dan urgensi pembahasan
Menurut Dr. Subi Shaleh, bahwa yang pertama menulis I’jazul Quran adalah Imam Al Jahid dengan bukunya Madlumul Quran kemudian Muhammad bin Zaid Al Wasithi dengan bukunya I’jazul Quran, kemudian Imam Ar Rumami dengan bukunya I’jaz, dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuian ynag menuliskan tentang I’jaz al Quran.
Adapun pujangga modern yang menulis tentang ilmu I’jazul Quran adalah:
Dr. Muhammad Mutawalli As-Sya’rawi: mu’jizat al quran
Ar-Rafi’i: tarikhul adabil
Prof. Dr. Sayyid Qutub: Tasriful Fannidan Ta’birul fanni fil Quran. Dengan demikian I’jazul Quran mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
Untuk membuktikan kerasulan Nabi Muahammad SAW.
Untuk membuktikan Bahwa kitab suci al Quran benar-benar merupakan wawhyu dari Allah.
Untuk Menunjukkan kelemahan mutu sastra dan balagah bahasa manusia.
Untuk Menunjukkan Kelemahan daya upaya dan rekayasa manusia.
Mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad sungguhlah berbeda dengan nabi-nabi sebelumnya, sebab al Quran adalah kalam-Nyaatau ucapan-Nya sehingga keutamaan, kekekalan atau kaebadiannya selalu dimilkio oleh al Quran, dan jaminan terhadap al Quran langsung mendapat penjagaan dari Allah SWT. Allah berfirman dalam Surat Al Hijr ayat 9 :
•
Artinya:” Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
Contoh kemu’jizatan al Quran akan lebih tampak apabila dikaitkan dengan pribadi Nabi Muhammad dan kondisi masyarakat waktu itu yang ilmu pengetahuan belum begitu berkembang dengan pesat, tetapi didalam al Quran sudah mengandung segalanya dari ilmu pengetahuan antara lain Isyarat ilmiah (QS. Al baqarah ayat 223), Kabar ghaib (menyangkut masa lalu seperti pada QS. Yunus ayat 92).
۞ Bukti historis kegagalan menandingi al Quran
Belum pernah dalam sejarah peradaban kita dan tidak akan pernah ada sejarah bahwa ada sesuatu yang bisa menandingi al Quran kecuali Allah telah meridhoi akan adanya tandingannya. Al Quran mempunyai jawaban terhadap orang-orang yang menentangnya yaitu berupa dengan tantangan-tantangan yang sampai sekarang tidak ada orang yang mampu menjawabnya.
Pertama al Quran menantang untuk mendatangkan yang semisal dengannya, (pada surat al Isra ayat 88).
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
Faktanya: Ibnu muqaffa seorang sastrawan besar dan penulis yang terkenal yang sanggup menerima penawaran dari kaum zindik dan atheis untuk membuat yang semisal dengan al Quran, dia berjanji dalam waktu setahun akan selesai menyelesaikan tugas tersebut, setelah setengah tahun orang kaum zindik dan atheis tersebut ingin mengetahui sudah sampai mana ibnu muqaffa menyelesaikan tugasnya. Tapi setelah mereka memasuki kamar sastrawan tersebut ditemukannya dia sedang duduk dan sepucuk pena ada di tangannya dan kertas-kertas tulis yang sudah ditulisi bertebaran di lantai.
Penulis ini sudah mencurahkan segala kemampuannya dan tidak mendapatkan hasil sedikitpun bahkan hanya satu surat pun tidak mampu dihasilkannya, Akhirnya dia mengakui kegagal;annya menyatakan dan menyerah dari kesepakatannya.
Kedua, al Quran menantang untuk menyamai sepuluh surat yang ada di dalamnya, (pada QS. Hud : 13).
Ketiga, al Quran hanya menantang untuk mendatangkan satu surat saja (QS. Yunus : 38)
Dalam kisah ini banyak ahli sastra Arab yang ingin mencoba untuk menandingi al Quran sampai-sampai mereka mengaku sebagai nabi seperti Musailamah Al Kazzab, Habalah bin Ka’ab, tetapi juga sama tidak ada seorangpun yang dapat menandingi al Quran, karena al- Quran benar-benar dari Allah dan kalam Allah SWT.
Salah satu karangan dari Musailamah al Kazdab untuk memandingi al Quran yang dia terinspirasi oleh surat al Fill dalam al- Quran.
ﻴﺎ ﻀﻓﺩع ﺒﻨﺕ ﻀﻓﺩﻋﻴﻥ ﻨﻗﻲ ﻤﺎ ﺘﻨﻗﻴﻥ اﻋﻼ ك ﻔﻰ
اﻠﻤﺎﺀ وﺍﺴﻓﻼﻙ ﻔﻰ ﺍﻠﻁﻴﻥ
Banyak tantangan bagi Nabi Muhammad dalam menyampaikan risalah dari Allah, dan dia telah diberikan suatu pedoman yang bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga bagi seluruh umatnya, yaitu Al Quran yang keasliannya dan keberadaanya dijaga oleh Allah secara langsung, yang disini disebut ilmu I’jazul Qur an
Refrensi
Syadali Ahmad, Rofi’i Ahmad. Ulumul Quran II. Pustaka Setia. Bandung. 2000
Quthan Mana’ul. Pembahasan Ilmu Al Quran II. Rineka Cipta. Jakarta 1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar