Hasil Wawancara dengan bapak haji sumeri seorang pns pengurus masjid sunan kalijaga polres salatiga, tanggal 15 dan 17 januari 2011.
1. NIAT
a. Bapak sumeri telah mempunyai niat berhaji sejak masih bujangan yaitu sejak tahun 1982 dan ketika itu beliau baru pergi merantau ke Jakarta, tepatnya setelah selesai melaksanakan shalat jum’at. Dan akhirnya tahun 1996 beliau bisa menunaikan ibadah haji sendiri belum sama anak istrinya.
b.Yang mendasari beliau untuk ibadah haji adalah untuk menyempurnakan rukun islamnya.
c. orang-orang yang sangat memotivasi didalam niatnya menunaikan ibadah haji adalah anaknya Siti Aniatus Zuhria dan istri tercintanya.
2. JALAN/ UPAYA/ STRATEGI
a. Strategi Bapak Haji Sumeri untuk melaksanakan ibadah haji adalah dengan menabung di Bank BRI blok M Jakarta sejak masih bujang. Dan beliau juga tidak lupa memberikan sedekah dari gaji hasil kerjanya.
3. MANASIK HAJI
a) Dalam melaksanakan manasik hajinya, beliau mengikuti polri (BAKU ABRI) yang jumlahnya saat itu adalah 499 orang, sesuai dengan pekerjaannya.
b) Dalam pelaksanaan manasik haji, beliau berpendapat bahwa sudah banyak memberikan gambaran karena ada prakteknya juga.
c) Dalam pelaksanaan manasik haji saat itu, dibentuklah ketua kelompok yang jumlahnya masing-masing kelompok adalah 10 orang dan dibentuk lagi karom (ketua rombongan) yang jumlahnya ada 52 anggota yaitu masing-masing bus.
d) Terhadap orang-orang/ keluarga yang sudah melaksanakan ibadah haji adalah minta doa dan saran-saran yang bisa diberikan.
4. MENGEPAK KOPER BESAR
Isi dari koper besarnya adalah sesuai dengan petunjuk pada buku kesehatan yang telah beliau dapat, yaitu obat-obat ringan seperti balsam, pakaian ihram 2 pasang, pakaian muslim 2 pasang berwarna putih-putih, peci hitam, sandal jepit 2 pasang, tali raffia, paku, palu, dan uang saku sejumlah Rp. 500.000.
Cara mengepak kopernya adalah dengan menaruh surat-surat seperti foto copy bukti pembayaran ONH dan uang sakunya berada dibagian dibawah tasnya baru diatasnya dikasih baju dan sebagainya tadi.
Dalam penandaan koper itu sudah disediakan sama petugasnya yaitu dengan kain pembungkus tas yang sudah diberi nama orangnya, alamat dan nomer kelompok terbangnya.
5. HAL-HAL YANG DILAKUKAN KEPADA ORANG TUA, SAUDARA YANG SUDAH MENINGGAL.
Orang tua kandung dari bapak Sumeri sudah meninggal sejak beliau masih kecil. Dan tentunya, beliau melakukan ziarah kepada makam beliau sebelum berangkat ke tanah suci.
6. KUNJUNGAN KELUARGA, MASYARAKAT DAN KOLEGA
a) Dalam acara kunjungan para keluarga, beliau (Pak Haji Sumeri) memberikan suguhan atau hidangan.
b) Karena niat beliau adalah tasyakuran dan pamitan dengan minta doa dari masing-masing saudara yang hadir.
c) Yang dilisankan beliau adalah mohon doa restu menjelang keberangkatannya.
7. WALIMATUS SAFAR
1. Beliau mengadakan walimatus shafar yang bertempat di musholla brimob kelapa 2 RT 01 RW 04 kesatrian anjiantak kelapa 2 kec. Cimanggis bogor.
2. Mengadakan walimatus shafar karena bapak Sumeri ingin meminta doa kepada semua masyarakat.
3. Isi kegiatannya, mulai ada pembukaan, dan sampai penutup, dan diantara-antara sambutan, ada sambutan dari kombesnya dan dihadiri oleh jendral-jendral saat itu. Dan ada acara pengajiannya juga.
4. Yang disampaikan kepada hadirin adalah ucapan minta doa, dan mendoakan juga kepada yang hadir. Yang belum pernah berangkat haji, segera diberi kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Dan beliau diberi keselamatan dalam melaksanakan ibadah haji.
8. PESAN YANG DISAMPAIKAN
• Yang disampaikan kepada keluarga dirumah adalah meminta doa.
• Memberikan pesan itu penting karena sebagai kepala keluarga, dia akan meninggalkannya dalam beberapa hari mendatang.
• Anak dan istrinya bapak Sumeri tidak dititipkan kepada siapapun, karena sudah dianggap mampu menjaga diri mereka sendiri.
9. MALAM PEMBERANGKATAN
Yang disiapkan pada malam pemberangkatan adalah mempersiapkan tas kecil beserta isinya, menenangkan diri, banyak berdoa, shalat sunah/ tahajud, hajad.
Perasannya sudah senang sekali karena sudah akan berangkat.
10. PAGI/ SIANG/ SORE/ MENJELANG PEMBERANGKATAN
Yang dilakukan adalah pamitan dengan keluarga, dengan salam-salaman dan ketika menjelang berangkat, beliau melakukan shalat sunah.
Perasaannya senang karena akan segera melaksanakan ibadah haji
Yang ada dalam fikirannya adalah sudah terbayang-bayang dengan kegiatan-kegiatan beribadah di tanah haram sana yang sudah terbayang dari pelaksanaan manasik haji.
11. UPACARA PEMBERANGKATAN DI RUMAH
Manual acaranya, pembukaan terus membaca surat al fatihah, shalawat, mengumandangkan adzan, kemudian bapak Sumeri langsung berangkat.
Yang dilakukan dengan saudara-saudara adalah bersalam-salaman.
Tidak ada ritual khusus yang dilakukannya.
12. DI KANTOR KABUPATEN
Perjalanan pak Sumeri setelah dari rumah/ tempat asrama brimob, dia langsung bersama-sama naik bus bersama rombongan dari BAKU ABRI dan tidak mampir ke kabupaten, tapi langsung menuju ke asrama haji pondok gede.
13. DI ATAS BUS MENUJU ASRAMA HAJI
1) Dalam bus, kegiatan yang dilakukan adalah memperbanyak membaca talbiyah.
2) Tidak ada pihak keluarga yang menyertai pak Sumeri sampai ke asrama haji, karena tidak ada keluarga di Jakarta, hanya anak dan istri saja yang sudah perpisahan di rumah.
3) Perasaannya semakin semangat.
14. DI ASRAMA HAJI
1) Yang dilakukan adalah diperiksa semua kelengkapan dari para calon jamaah haji..
2) Perasaannya adalah senang karena beliau akan melakukan ibadah yang sudah di cita-cita kan sejak lama.
3) Yang dipesankan oleh kementerian adalah doa untuk para calon jamaah haji, semoga menjadi haji mabrur dan selamat sampai pulang lagi.
15. DI ATAS BUS MENUJU BANDARA
Di dalam bus adalah memperbanyak memperbanyak membaca talbiyah
Perasaannya adalah senang karena beliau akan melakukan ibadah yang sudah di cita-cita kan sejak lama.
Keluarga tidak menghubungi lewat telephon cellular.
16. DI BANDARA
Setelah melalui pemeriksaan dari petugas bandara, beliau menunggu naik pesawat karena beliau menunggu yang tua-tua masuk terlebih dahulu.
Sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang sudah diberikan pada manasik, jadi beliau merasa biasa saja terhadap ruang control yang ada sesuai dengan petunjuk.
17. DI ATAS PESAWAT
1) Yang beliau lakukan adalah mengumandangkan adzan karena ketika ada salah seorang yang tidak dia kenal, tapi menyebut namanya untuk mengumandangkan adzan dan shalat dzuhur berjamaah di pesawat.
18. DI BANDARA KING ABDUL AZIZ JEDDAH
Setelah mengalami pemeriksaan dari pihak bandara, barang-barang di usung ke grobak untuk diangkut menuju bus.
Yang dirasakan adalah seneng.
19. DI ATAS BUS MENUJU MEKKAH/ MADINAH
1. Inti dari doa beliau adalah ucap salam karena datang didaerah orang lain. Dan minta selamat kepada Allah dalam melaksanakan ibadah hajinya.
2. Yang dirasakan itu senang terus dan mengagumi atas nikmat Allah yang sangat terasa.
3. Pengalaman yang menarik adalah melihat dan menikmati akrabnya para jamaah haji yang merasa senasib dan sama-sama mengharapkan menjadi haji mabrur.
4. Yang beliau fikirkan adalah nikmat Allah yang sungguh luas biasa, yang ada hanyalah rasa syukur.
20. DI MADINAH
Yang dirasakan waktu pertama kali menginjakkan kaki di Madinah adalah nikmat Allah yang sungguh luar biasa terasa kedamaian dalam hati.
Yang dilakukan ketika sampai di maktab adalah Cuma menaruh tas saja lalu langsung pergi masuk dalam masjid Nabawi.
Yang ingin beliau lihat adalah roudhoh.
Dalam urusan makan, beliau sudah ikut program makan yang catering, jadi tidak pusing-pusing mencari makanan yang akan dimakan.
Dalam perjalanan di Madinah, beliau tidak takut tersesat atau terpisah dari kelompoknya, karena beliau percaya terhadap kuasa Allah yang akan menolongnya.
Tempat yang paling berkesan bagi beliau adalah roudhoh.
Yang dilakukan saat pertama kali masuk nabawi adalah mandi, wudlu, shalat tahiyatal masjid, lalu bertanya tentang roudhoh.
Yang dilakukan dalam masjid nabawi adalah sujud syukur dan ziarah ke makan Nabi Muhammad SAW.
Dalam berziarah, beliau tidak menggunakan strategi apapun, karena beliau saat masuk masjid dan berziarah kebetulan terus dalam keadaan yang sepi. Dan ziarahnya pasti dilakukan setelah beliau melakukan shalat tahiyatal masjid.
Waktu berziarah yang beliau ambil adalah setiap tidak ada kegiatan lain, pasti beliau sempatkan untuk berziarah dan shalat jamaah yang selalu di masjid.
Yang dilakukan dalam roudhoh adalah berdoa-berdoa (tahlil) untuk Nabi dan merenungi atas nikmat-nikmat Allah.
Waktu yang dibutuhkan beliau untuk berdiam diri di roudhoh adalah sesampainya beliau merasa capek duduk, karena beliau merasa tenang ketika berada dimasjid Nabawi dan roudhoh.
Perasaan yang ada adalah sungguh agungnya Allah dan rasulnya Muhammad yang dari makamnya saja udah sangat berbeda dengan makam-makam yang lainnya.
Pengalaman spiritual, beliau merasa bahwa pertolongan Allah itu sangat terasa, yang beliau itu merasa mudah dalam menjalankan sesuatu dinegara orang itu.
Terhadap kubah yang membuka dan menutup, dan terhadap paying-payung besar di depan masjid nabawi yang membuka dan menutup secara otomatis, perasaan beliau adalah biasa saja karena beliau mempunyai fikiran, semua itu ada yang menjalankannya yaitu melalui program remote control.
Kesan terhadap desain interior masjid adalah mewah banget karena sebagian interiornya terbuat dari emas dan semua itu terjaga.
Terhadap kubah yang membuka dan menutup, tidak berpengaruh dalam pelaksanaan shalat beliau, dan perasaan beliau adalah shalatnya bisa menjadilebih khusu’.
Tidak ada upaya yang special untuk mencapai shalat arbain, karena maktab beliau dekat dengan masjid nabawi, makanya beliau selalu melaksanakan ibadah shalatnya didalam masjid, baik yang sunah dan yang wajib.
Selama perjalanan, beliau tidak pernah kehilangan barang apapun.
Beliau selalu melakukan shalat dimasjid dan mengambil posisi ditengah-tengah masjid/ dibelakang imam. Karena beliau punya harapan, beliau akan ditempatkan oleh Allah diposisi tengah-tengah, yaitu, dekat dengan ka’bah dan nantinya di tengah-tengah surga.
Dalam memasuki masjid nabawi, kebetulan masjidnya tidak penuh terus, jadinya, tidak memerlukan strategi yang khusus.
Prinsip yang dipegang dalam menuju toilet adalah tidak pernah bingung dan takut tersesat ataupun kehilangan karena, beliau sudah percaya terhadap Allah dan mempunyai prinsip bertanya kepada petugas yang memakai pakaian askar apabila terjadi sesuatu.
Kesan yang timbul dalam benak beliau ketika melihat masjid nabawi adalah keagungan Allah yang telah merawat masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad itu, dan dengan mewahnya masjid itu berdiri tegak di kota Madinah.
Yang dilakukan oleh beliau ketika akan melakukan masjid Nabawi adalah ziarah dimakam Rasulullah dan shalat sunah.
Pesan yang disampaikan kepada saudara yang akan menunaikan ibadah haji adalah tetap ingat kuasa Allah jangan kaget dengan segala keagungan Allah yang terlihat di masjid nabawi.
Tempat yang paling berkesan didalam masjid nabawi adalah makan rasul.
Pengalaman menarik dimasjid nabawi adalah saat beliau pertama kali masuk dan sendiri tanpa rombongannya, beliau disambut oleh petugas dan beliau langsung bertanya tenang posisi makam rasulullah. Disitu, beliau tidak faham sepenuhnya dengan bahasa petugas tadi, tapi beliau mengerti dengan maksudnya.
Ketika didepan makam baqi’ beliau berdoa kepada mereka.
Perasaannya ketika didepan makam baqi’ adalah merasakan bedanya antara makan di Madinah dengan makam yang ada di Indonesia.
Cara beliau dalam memilih tempat-tempat ziarah di Madinah adalah mencari yang terdekat dan sebisanya saja yang sekiranya bisa dijangkau.
Yang dilakukan dalam mengunjungi tempat-tempat ziarah adalah selalu berdoa dan dan ingat akan kehidupan yang akan dating yaitu alam kubur.
Bapak Sumeri tidak melakukan belanja kecuali membeli kaset nurottal al Quran dan mushaf al Quran di tempat percetakan al Quran secara langsung dan saat itu kira-kira waktunya adalah pagi jam delapanan.
Dalam pemanfaatan air zam-zam, adalah ketika beliau merasa sudah merasa haus karena sudah disediakan oleh pemerintahan sana yang berada didalam masjid nabawi.
Beliau meminum air zam-zam secara tidakberlebihan atau secukupnya saja.
21. PACKING/ MENGEPAK BARANG MENUJU MEKKAH MADINAH
Prinsipnya adalah tetap mengecek barang-barangnya dan mengunci kopernya.
Waktu packing adalah malam dan ketika ada waktu senggang dari pelaksanaan ibadah wajib dan sunah. Karena niat beliau ke mekkah madinah adalah untuk beribadah.
Dalam packing, barang-barangnya masih seperti yang dibawa dari rumah dan dan di packing lagi.
22. DIATAS BUS MENUJU MEKKAH MADINAH
Yang ada dalam fikiran pak Sumeri adalah ka’bah.
Yang dirasakan saat mau meninggalkan Makkah/ Madinah adalah senang karena sudah menjalankan ibadah haji.
Yang menjadi harapan ketika akan meninggalkan Mekkah/ Madinah adalah ingin kapan-kapan kembali lagi ke tanah suci lagi, melaksanakan haji dan ziarah ke makam rasulullah lagi.
23. JIKA BAPAK TERMASUK DALAM GELOMBANG PERTAMA.
Shalat yang dilakukan adalah sholat tahiyatul masjid, dan shalat sunah mutlak.
Perasaannya selalu bahagia karena niat beliau untuk beribadah di tanah haram terwujud.
Karena beliau haji tamatu’ maka beliau melaksanakan niat untuk umroh terlebih dahulu. Dan hanya untuk beribadah kepada Allah.
Perasaannya, seneng, semangat, dan mempunyai fikiran kapan beliau akan kembali lagi ke tanah haram ini.
Kesannya adalah, nikmat Allah yang telah menyatukan banyak orang-orang muslim diseluruh dunia yang melaksanakan haji, berpakaian yang sama.
Dan tidak ada pengalaman yang menarik.
24. PERJALANAN MENUJU MEKKAH.
Doa yang dibaca beliau lafalkan adalah bahasa arab yang intinya adalah minta selamat, tidak ada gangguan dari awal pelaksanaan ibadah haji sampai dengan selesai.
Perbedaanny adalah melewati tanah-tanah yang begitu tandus yang tidak ada di Indonesia, dan jarak rumah yang satu dengan yang lain itu jauh-jauh.
Kesannya adalah beliau bersyukur karena tidak ada halangan sesuatupun dari awal pelaksanaan sampai waktu itu.
25. DI MEKKAH
Yang dilakukan beliau setelah sampai di depan masjidil haram adalah masuk lewat pintu “babus salam” dan langsung mendekat ka’bah untuk melaksanakan thawaf sebagai pengganti tahiyatal masjid.
Perasaan ketika melihat ka’bah adalah kagum dengan kuasa Allah yang membangun ka’bah dengan bentuk yang besar, tinggi, dan hanya dari batu bata saja.
Yang dilakukan dalam masjidil haram selain salat adalah tawaf, memanfaatkan air zam-zam (minum), mencium hajar aswad, berdoa.
Perasaan yang dirasakan ketika melihat orang bertowaf adalah semua orang berduyun-duyun melakukan hal yang intinya sama yaitu adalah mendekat dengan ka’bah.
Perasaan yang dirasakan ketika sedang bertowaf pertama kali adalah senang karena selama bertowaf beliau bisa dekat terus dengan ka’bah dan mencium hajar aswad dengan baik.
Strategi yang dilakukan dalam bertowaf adalah selalu berdoa kepada Allah untuk melancarkan semua kegiatan thowafnya, baik dari kanan, kiri, depan dan belakang dengan desak-desakan orang lain lain dan selalu dekat dengan ka’bah.
Setiap masuk masjidil haram, maka beliau melakukan thawaf karena sebagai pengganti shalat tahiyatal masjid.
Strateginya untuk melakukan shalat didalam hijir ismail adalah berjalan memutar dari thowaf yang selalu berdekatan dengan ka’bah sehingga mudah dalam menuju hijr ismail.
Yang menjadi strategi untuk salat di dekat maqam Ibrahim adalah sama dengan strategi diatas.
Strateginya sama dengan diatas, dalam mencium hajar aswad.
Prinsipnya adalah beribadah kepada Allah dan selalu dekat dengan ka’bah.
26. DI JEDDAH/ MADINATUL HUJJAJ
Yang Dilakukan Diantaranya Adalah istirahat, makan, ada kegiatan survey tempat-tempat yang akan dikunjungi, seperti arafah, muzdalifah, dan mina.
27. DIBANDARA KING ABDUL AZIZ
Yang dilakukan adalah dapat air zam-zam, pemeriksaan dari petugas LPHI terhadap jumlah rombongannya, dan pemeriksaan surat-surat.
28. DIPESAWAT
Yang dilakukan adalah istirahat dann banyak berdoa supaya diberi keselamatan dan menjadi haji mabrur.
29. DI KABUPATEN
Mencari barang-barang bawaannya masing-masing dan bertemu keluarga yang sudah menjemputnya.
30. DI RUMAH
Sebelum masuk rumah, beliau masuk masjid dekat tempat tinggalnya, lalu shalat tahiyatal masjid dan sujud syukur.
Hasil wawancara dengan Bapak Haji Djohan Noor pada tanggal 19 Januari 2011.
1. NIAT
a. niatnya adalah sejak beliau bekerja dan ketika itu setelah lulus SMK.
b. yang mendasari niatnya adalah melakukan rukun islam yang ke-5.
c. motivasi dari diri sendiri.
2. JALAN/ UPAYA/ STRATEG
Strateginya adalah dengan menabung di Bank. Tidak ada tabungan emas dan tidak ada pula tabungan beli tanah.
3. MANASIK HAJI
Beliau mengikuti manasik dengan Departemen Agama (DEPAG)
Dalam manasik, beliau belum begitu jelas. dan prinsip beliau, yang penting kenal dengan teman satu rombongannya.
e) Dalam mengikuti manasik, beliau jarang berangkat karena beliau juga sibuk bekeja.
f) Beliau minta doa kepada kerabat yang sudah melaksanakan haji supaya haji beliau bisa berjalan dengan lancar dan mabrur.
4. MENGEPAK KOPER BESAR
Isi koper beliau adalah pakaian ganti secukupnya, buku manasik, perlengkapan haji, serta beliau juga membawa sedikit makanan.
1. Memasukkan perlengkapan haji, 2. Pakaian ganti, 3. Buku manasik, 4. Bekal makanan.
Tanda dalam kopernya yaitu, Nama, foto, Cloter, rombongan, tanda khusus untuk rombongan beliau yaitu pita.
5. HAL-HAL YANG DILAKUKAN KEPADA ORANG TUA, SAUDARA YANG SUDAH MENINGGAL.
Bapak Djohan setalah shalat selalu mendoakan saudara-saudaranya yang sudah meninggal.
6. KUNJUNGAN KELUARGA, MASYARAKAT DAN KOLEGA
Pak Djohan memberi hidangan kepada para keluarga, masyarakat, yang datang.
Pak Djohan member hidangan karena itu karena mengikuti sunah rasul untuk memulyakan tamu, bukan megah-megahan.
Yang disampaikan beliau kepada para tamu yang hadir adalah permohonan maaf dan do’a semoga haji beliau berjalan dengan lancar dan mabrur.
7. WALIMATUS SAFAR
Ya. Beliau mengadakan walimatus shafar.
Beliau mengadakannya karena beliau mempunyai tujuan untuk memohon do’a kepada para tamu yang hadir dan untuk memohon maaf selama beliau bermasyarakat ada kesalahan.
Bentuk kegiatannya adalah pengajian yang ada tausiyahnya mengenai gambaran selama haji.
Yang disampaikan Beliau adalah permohonan do’a dan maaf. Beliau juga mendo’akan semoga para tamu kelak juga diberi kesempatan untuk naik haji.
8. PESAN YANG DISAMPAIKAN
• Yang dipesankan Pak Djohan kepada anak-anaknya mengenai tanggungan-tanggungan beliau (hutang) dan menyampaikan juga apa-apa (harta) yang beliau punya.
• Penting. Alasan Beliau menyampaikan semua itu supaya ketika ada apa yang terjadi dengan beliau dan istrinya anak-anak bisa melunasi utangnya dan para anaknya juga tidak berebut warisan.
• Beliau mempercayakan anak-anak beliau kepada semua yang ada di rumah untuk merawatnya..
9. MALAM PEMBERANGKATAN
Memperbanyak do’a dan juga menjaga kondisi untuk menempuh perjalanan jauh
Beliau senang tapi juga harap-harap cemas karena beliau akan menempuh perjalanan jauh dan belum tahu situasi di mekah.
10. PAGI/ SIANG/ SORE/ MENJELANG PEMBERANGKATAN
Pak Djohan tidak banyak aktifitas karena untuk menjaga kondisi, dan lebih banyak berkumpul dengan sanak saudara.
Beliau sangat senang tapi juga deg-degan.
Yang difikirkan adalah tentang kondisi yang ada di mekkah.
11. UPACARA PEMBERANGKATAN DI RUMAH
Tidak ada acara apa-apa, Cuma pamitan samak saudara dan langsung berangkat.
Yang dilakukan beliau adalah berpamitan dengan bersalaman dan berpelukan sambil mengucapkan permohonan do’a.
Tidak ada ritual khusus tapi. sebelum berangkat beliau melakukan shalat sunnah 2 reka’at (shalat sunnah shafar).
12. DI KANTOR KABUPATEN
Beliau berkumpul dengan para calon haji lain yang akan berangkat.
Masih ada saudara yang menemani beliau yaitu dua orang saudaranya.
Beliau tidak melakukan apapun terhadap saudaranya kecuali minta doanya.
Perasaannya sangat haru karena akan segera berpisah.
13. DI ATAS BUS MENUJU ASRAMA HAJI
Yang dilakukan dalam bus adalah banyak membaca buku manasik, memperbanyak do’a dan juga ngobrol dengan sebelahnya.
Tidak ada saudaranya yang menemani beliau, sudah tidak boleh.
Perasaannya senang dan haru.
14. DI ASRAMA HAJI
4) Yang dilakukan beliau adalah menyelesaikan administrasi, memeriksa perlengkapan dan juga chek kesehatan lagi.
5) Selama di asrama beliau senang, sudah mandiri, tidak merasa terbebani.
6) Pesan dari kementerian adalah supaya menaati segala peraturan yang ada.
15. DI ATAS BUS MENUJU BANDARA
Memperbanyak do’a juga membaca buku manasik
Perasaannya sangat senang sekali karena akan segera bisa melukukan ibadah haji.
Beliau tidak berhungan lewat telephon karena beliau ingin focus beribadah..
16. DI BANDARA
Bus langsung mengantarkan ke pesawat, turun dari bus lansung naik pesawat.
beliau menaati dengan baik larangan-larangan yang ada.
17. DI ATAS PESAWAT
Selama di pesawat beliau memperhatikan dan menaati peraturan-peraturan yang berlaku.
18. DI BANDARA KING ABDUL AZIZ JEDDAH
Sesampai di bandara King Abdul Aziz beliau mengikuti pemandu atau ketua kloter.
Beliau sangat senang sekali karena sudah sampai, di bandara King Abdul Aziz.
19. DI ATAS BUS MENUJU MEKKAH/ MADINAH
Ketika akan memasuki kota Mekah beliau dan rombonga membaca do’a yang dipimpin oleh ketua rombongan.
Beliau sangat senang sekali.
Tidak ada pengalaman yang menarik.
Yang beliau fikirkan adalah biasa saja karena sudah sejak dari rumah, fikirannya sudah terbayang-bayang dengan kondisi yang ada di daerah gurun pasir.
20. DI MADINAH
I. Sesampai di kota Madinah
Beliau kagum dengan infrastruktur yang ada.
Ketika sampai di hotel beliau tidak melakukan banyak hal karena harus segera persiapan ke masjid.
Yang ingin segera beliau lihat adalah masjid Nabawi.
Beliau memakan makanan yang sudah disediakan oleh panitia, tapi, kalau beliau merasa bosan belia membeli sendiri di luar.
Beliau tidak selalu bersama dengan kelompoknya, karena dari rombongannya ada yang malas-malasan dan beliau tidak ingin seperti mereka karena ingin memanfaatkan kesempatan selama di sana untuk beribadah.
Pernah rombongan beliau tersasat, kemudian bertanya kepada orang yang ada dengan menunjukkan Id card dan dengan bahasa isyarat.
Beliau tidak pernah tersesat.
Tempat yang berkesan adalah makam Rasulullah dan masjid yang sangat luas.
II. Di Masjid Nabawi
Beliau melakukan shalat sunnah.
Di masjid beliau melakukan tadarus, dan jalan-jalan untuk melihat-lihat bagian-bagian dari masjid.
Strategi beliau untuk bisa berziarah ke makam Rasulullah adalah mencari waktu yang agak longgar
Ketika waktu shalat Dhuha, dan antara waktu shalat ashar dan maghrib karena biasanya waktunya sedikit longgar.
Di dalam makam Rasul beliau berdo’a walaupun beliau dengan kondisi berdiri.
Belaiu tidak lama karena banyak yang mengantre.
Beliau sangat kagum melihat sekitarnya.
Tidak ada pengalaman batin spiritual yang beliau dapat di situ
Melihat kubah yang bisa membuka sendiri beliau sangat takjub dengan teknologi di sana yang luar biasa.
Beliau juga takjub melihat payung besar bisa membuka sendiri.
Beliau kagum dengan desain interior dalam masjid.
Ketika shalat di masjid nabawi pak Djohan merasa tambah khusuk
Untuk mencapai shalat arba’ain beliau menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya, dan beliau juga tidak pulang dari masjid nabawi dari shalat ashar sampai shalat isyak.
Beliau diamkan saja. Dan akhirnya barangnya kembali lagi, seperti sandal beliau yang pernah hilang.
Ketika shalat beliau selalu ingin di dalam masjid. Karena beliau ingin yang terbaik,
Kalau sudah penuh, beliau tidak terlalu memaksakan diri.
Ketika beliau ingin ke toilet beliau membaca do’a terlebih dahulu.
Kesan yang ada adalah beliau kagum dengan masjid nabawi.
Sebelum meninggalkan masjid nabawi beliau berziarah dulu ke makam Rasul.
Yang beliau pesankan adalah seperti ini tentang shalat di masjid nabawi, kalau ingin shalat di dalam masjid dan dekat dengan imam datang lebih awal, minimal satu jam sebelum waktu shalat, apalagi kalau hari jum’at harus dari pagi.
Paling berkesan adalah makamnya Rasulullah.
Pengalaman menarik adalah saat beliau di masjid nabawi, orang-orang bersosialisasi dengan bangsa-bangsa lain sudah seperti saudara deka. Dan ketika shalat juga tambah khusuk meskipun banyak jamaah.
III. Di depan maqam baqi’
Ketika didepan makam baqi’ beliau berdoa kepada mereka.
Perasaannya ketika didepan makam baqi’ adalah perbedaannya antara makan di Madinah dengan makam yang ada di Indonesia.
Cara beliau dalam memilih tempat-tempat ziarah di Madinah adalah mencari yang terdekat dan sebisanya saja yang sekiranya bisa dijangkau.
Yang dilakukan dalam mengunjungi tempat-tempat ziarah adalah selalu berdoa dan dan ingat akan kehidupan yang akan dating yaitu alam kubur.
Karena bahasa yang digunkana adalah berbeda, maka yang terpenting adalah bisa bahasa mereka dulu.
Ketika beliau sudah haus.
Beliau meminum air zam-zam.
21. PACKING/ MENGEPAK BARANG MENUJU MEKKAH MADINAH
Beliau mengemasi semua barang-barang beliau, dan meninggalkan barang yang susah di bawa.
Beliau melakukan packing adalah dimalam hari.
Packingnya beliau adalah seperti packing dari rumah yaitu, memasukkan barang-barang kedalam koper besar.
Selama perjalanan menuju asrama, beliau kadang berbelanja sesuai dengan apa yang beliau inginkan.
Beliau membeli jam dan mainan anak-anak.
Pesan beliau kalau belanja nawarnya sebanyak mungkin, tidak usah sungkan-sungkan.
22. DIATAS BUS MENUJU MEKKAH MADINAH
Yang beliau fikirkan adalah keadaan di Mekah.
Beliau senang.
Belia berharap suatu saat nanti bisa kembali lagi.
23. BELIAU TIDAK TERMASUK GELOMBANG PERTAMA.
24. PERJALANAN MENUJU MEKKAH.
Beliau membaca do’a yang ada dalam buku manasik dan di pimpin ketua rombongan.
Perbedaannya adalah jalannya datar terus, tidak seperti di Indonesia, tanahnya tandus, dan jarang ada pepohonan.
Beliau takjub dengan semua ciptaan Allah yang sangat luar biasa.
25. DI MEKKAH
Ketika sampai di masjidil haram beliau melakukan umroh terlebih dahulu.
Ketika beliau melihat ka’bah beliau langsung menangis,
Di dalam masjidil haram beliau melakukan tadarus dan sering melakukan shalat.
Beliau merasa kagum melihat banyaknya jamaah yang melakukan thowaf.
Beliau senang dan bersyukur karena dapat melaksanakn thowaf.
Beliau tidak terlalu memaksakan diri untuk melakukan thowaf.
Setiap ada kesempatan beliau melakukan thowaf, dan seringnya beliau melakukan setelah shalat ashar.
Untuk bisa shalat di dalam masjid, beliau datang lebih awal.
Beliau tidak bisa shalat di dekat makam ibrahim.
Beliau tidak terlalu memaksakan diri untuk bisa mencium hajar aswad, beliau meyakini dengan melambaikan tangan saja sudah sama dengan menciumnya langsung.
Awalnya beliau ikut bersama-sama dengan rombongan dalam melakukan thowaf, kemudian ketika ada kesempatan beliau selalu melakukan thowaf sendiri.
26. DI JEDDAH/ MADINATUL HUJJAJ
Yang Dilakukan Diantaranya Adalah istirahat, makan, ada kegiatan survey tempat-tempat yang akan dikunjungi, seperti arafah, muzdalifah, dan mina.
27. DIBANDARA KING ABDUL AZIZ
Di bandara untuk naik pesawat beliau sudah gugup ingin segera pulang, bertemu dengan sanak saudara karena sudah kangen.
28. DIPESAWAT
Selama di pesawat, perjalanan pulang beliau memperbanyak do’a dan mematuhi semua peraturan yang ada dengan baik..
29. DI KABUPATEN
Mengambil barang bawaan beliau kemudian mendatangi para sanak saudara yang sudah menjeput di bandara.
30. DI RUMAH
Sebelum masuk rumah, beliau menuju masjid untuk sujud syukur dan baru menuju rumah beliau yang sudah di sambut oleh sanak saudara dan tetangga, beliau menyalami dan memeluk mereka dengan suasana senang dan haru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar